Persiapan Pendakian Gunung


 
     Pendakian gunung, seperti kita ketahui merupakan sebuah kegiatan olahraga yang termasuk kedalam olahraga berat. Selain dari itu, banyak ancaman bahaya yang bisa saja terjadi kepada seorang pendaki. Risiko mendaki gunung yang tinggi, tidak menghalangi para pendaki untuk tetap melanjutkan perjalanan pendakian tersebut. Zuckerma menyatakan bahwa para sensation seeking (pemburuan sensasi) tinggi, para sensation seeker menganggap dan menerima risiko sebagai nilai atau harga dari sesuatu yang didapatkan dari sensasi atau pengalaman itu sendiri, pengalaman-pengalaman yang menyenangkan maupun kurang menyenangkan tersebut membentuk sebuah self-esteem atau kebanggaan/kepercayaan diri.

 

Dibalik dari banyaknya risiko ancaman apapun yang bisa saja terjadi kepada para pendaki, bahaya-bahaya tersebut dapat sangat dikurangi dengan sebuah persiapan, terdapat beberapa persiapan umum untuk para pendaki sebelum melaksanakan sebuah pendakian gunung, yaitu:   

    1. Persiapan Mental

Kesiapan mental sangat berpengaruh dalam sebuah perjalanan pendakian gunung, hal itu dikarenakan jika seorang pendaki memiliki mental yang sedang fit, maka fisik pun bisa terbawa menjadi fit, begitu juga sebaliknya, jika mental pendaki tersebut sedang kurang fit, maka sangat berpengaruh kepada fisik pendaki tersebut.

    2. Persiapan Fisik

Dalam sebuah pendakian gunung, kesiapan fisik menjadi faktor utama yang mempengaruhi suskesnya pendakian tersebut. Pastikan kondisi tubuh dalam keadaan sehat dan kuat, untuk mencapai kondisi fisik yang prima, kita bisa mempersiapkan fisik prima dengan beberapa hal, misalnya melakukan stretching/peregangan (sebelum dan sesudah melakukan aktivitas olahraga, peregangan dapat membuat tubuh lebih terlatih kelenturannya), Jogging (lari pelan-pelan) dengan intensitas waktu dan jarak yang sesuai dengan kemampuan kita, tetapi waktu, jarak dan kecepatan selalu kita tambah dari waktu sebelumnya. Selain itu, kita bisa menambah porsi olahraga lainnya seperti sit-up, push-up, pull-up dan lain sebagainya.

3.           3.Persiapan Administrasi

Siapkan seluruh prosedur yang dibutuhkan untuk perijinan memasuki Kawasan tersebut seperti Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi (Simaksi), surat keterangan sehat dan lain sebagainya.

4.     `    4. Persiapan Peralatan/Logistik

Untuk meminimalisir risiko yang bisa saja terjadi dalam perjalanan pendakian, diantara hal yang wajib dipersiapkan ialah peralatan itu sendiri. Bawalah alat-alat navigasi berupa peta lokasi pendakian, altimeter (alat pengukur ketinggian), Kompas, dan lain sebagainya. Selain dari itu, bawa juga peralatan pendakian yang sesuai dan akan sangat dibutuhkan seperti jaket anti air atau ponco, Sepatu karet atau boot (jangan memakai sandal), senter/headlamp, tenda, sleeping bag (kantung tidur), matras dan juga alat kesehatan (P3K). Hitung juga estimasi berapa lama perjalanan untuk menyesuaikan kebutuhan logistik, berapa banyak harus membawa beras, bahan bakar, lauk pauk dan yang lainnya, serta bawalah wadah air yang harus selalu terisi sepanjang perjalanan pendakian tersebut.

5.         5.Persiapan Pengetahuan dan Keterampilan

Persiapkanlah ilmu pengetahuan dan keterampilan mengenai pendakian jauh hari sebelum memulai perjalanan. Kemampuan minimal yang harus dimiliki seorang pendaki diantaranya kemampuan tentang navigasi darat (membaca peta/Kompas), survival (bertahan hidup) serta EMC (Emergency Medical Care) praktis. Selain dari pada itu, gali informasi mengenai gunung yang akan kita tuju, sebelum perjalanan pendakian kita bisa menggali literasi baik dari internet, orang yang pernah melakukan pendakian ke gunung tersebut, serta dari warga sekitar gunung yang akan kita daki.

 

    Hal-hal diatas merupakan persiapan-persiapan yang wajib dilaksanakan oleh seorang pendaki gunung. Alangkah baiknya kita mendaki dengan orang yang sudah berpengalaman dan menguasai ilmu-ilmu tentang pendakian untuk meminimalisir risiko bahaya yang bisa saja terjadi dalam perjalanan.

#salamlestari



Posting Komentar

0 Komentar