Innohonk-Id. Candi Cangkuang adalah sebuah candi Hindu yang pertama kali ditemukan di Tatar Sunda serta merupakan satu-satunya candi Hindu di Tatar Sunda.
Candi ini berada di Kampung Pulo, Desa Cangkuang, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Uniknya, candi ini terletak bersebelahan dengan makam Embah Dalem Arif Muhammad, sebuah makam kuno pemuka agama Islam yang dipercaya sebagai leluhur penduduk Desa Cangkuang.
Candi Cangkuang pertama kali ditemukan pada tanggal 9 Desember 1966 oleh tim peneliti Harsoyo dan Uka Tjandrasasmita berdasarkan laporan Vorderman dalam buku Notulen Bataviaasch Genotschap terbitan tahun 1893 mengenai adanya sebuah arca yang rusa serta makam kuno yang berada di sebuah bukit di Kampung Pulo, Leles. Makam dan arca Siwa yang dimaksud memang diketemukan.
Pada awal penelitian, terlihat adanya batu yang merupakan reruntuhan sebuah bangunan candi. Makam kuno yang dimaksud merupakan makam dari Embah Dalem Arif Muhammad yang dianggap oleh penduduk setempat sebagai leluhur mereka.
Selain menemukan reruntuhan candi, terdapat pula serpihan pisau serta batu-batu besar yang diperkirakan merupakan sebuah peninggalan dari zaman megalitikum.
Bangunan Candi Cangkuang yang sekarang dapat kita saksikan, merupakan hasil pemugaran yang diresmikan pada tahun 1978. Candi ini berdiri pada sebuah lahan persegi empat yang berukuran 4,7 x 4,7 m dengan tinggi 30 cm.
Kaki bangunan yang menyokong pelipit padma, pelipik kemuda, dan pelipit pasagi berukuran 4,5 x 4,5 m dengan tinggi 1,37 m. Di sisi timur terdapat penampil tangga naik dengan Panjang 1,5m dan lebar 1,26m.
Candi Cangkuang sebagaimana yang bisa kita lihat sekarang ini, sebetulnya adalah hasil rekayasa rekonstruksi. Hal ini disebabkan karena bangunan aslinya hanya sekitar 40%. Oleh sebab itu, bentuk bangunan Candi Cangkuang yang sebenarnya belum diketahui.
0 Komentar