Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak gunung api. Dilansir dari situs Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), di Indonesia tersebar sebanyak 127 gunung api aktif, atau sekitar 13% dari jumlah gunung api di dunia.
Gunung api tersebut membentuk busur kepulauan yang membentang dari ujung barat hingga timur, yaitu pulau Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Sulawesi bagian utara, serta Kepulauan Sangir Talaud.
Berdasarkan bentuknya, gunung api terbagi menjadi tiga jenis, yaitu gunung api perisai, maar, dan strato. Jenis-jenis tersebut dibagi berdasarkan perbedaan karakteristik yang dimiliki setiap jenis gunung berapi tersebut seperti bentuk gunung api, sifat erupsi, hingga material yang dikeluarkan dari dalam gunung saat mengalami erupsi.
Berikut tiga jenis gunung api beserta ciri-cirinya:
Gunung Api Perisai
Sama seperti namanya, gunung api ini berbentuk seperti halnya perisai dengan alas luas serta lereng yang landai.
Bentuk gunung yang landai tersebut tercipta dikarenakan sifat erupsi yang lemah, yaitu mengeluarkan lava yang berupa lelehan atau efusif.
Sifat magma jenis ini bersifat basa, dengan kekentalan yang rendah serta kurang mengandung gas, membuat gunung ini mengeluarkan lava dengan cepat, yang kemudian mengalir dan menyebar di sekitar area gunung tersebut.
Jenis gunung api yang memiliki dapur magma yang dangkal ini banyak terdapat di wilayah Amerika Serikat serta Hawaii, diantara contoh gunung api perisai adalah gunung Mauna Loa dan Gunung Mauna Kea yang berada di Kepulauan Hawaii.
1. Gunung Api Maar
Istilah “maar” berarti ‘danau tektonik yang terjal’. Gunung api maar ini terbentuk oleh peristiwa erupsi yang dahsyat yang menghempaskan Sebagian gunung tersebut. Namun, pada erupsi selanjutnya lebih dominan dengan mengeluarkan gas yang mengikis batuan yang membentuk sebuah lubang yang besar.
Contoh gunung api maar yang ada di Indonesia di antaranya adalah Gunung Bromo yang berada di Provinsi Jawa Timur.
1. Gunung Api Strato/Kerucut
Gunung berapi strato atau biasa disebut dengan strato volcano ini merupakan jenis gunung api yang paling banyak terdapat di Indonesia.
Jenis gunung api ini terbentuk dari letusan atau erupsi yang bersifat eksplosif dan efusif. Letusan yang terjadi terus menerus secara bergantian dalam waktu yang lama membentuk gunung ini menjadi berbentuk kerucut.
Sifat magma gunung dengan jenis ini bersifat asam, lebih kental, serta banyak mengandung gas. Hal ini membuat sifat erupsi gunung ini lebih dominan bersifat eksplosif.
Contoh gunung api strato yang ada di Indonesia diantaranya adalah Gunung Semeru, Gunung Merapi, serta Gunung Kerinci.
Nah, itulah jenis-jenis gunung api beserta karakternya masing-masing, jika ingin lebih tahu banyak tentang pendakian, ikuti terus #InnohonkEdu di link https://innohonk-id.blogspot.com/search/label/Innohonk%20Edu?
Salam Lestari.
0 Komentar